Thursday 19 December 2013

Untuk yang Masih Penasaran dengan JKT48 Fandom





Tanggal 4 Agustus kemarin saya bikin #bincangminggu dengan tema JKT48. Berhubung saya penasaran dengan segala hal berkaitan dengan idol grup itu. Maka diajaklah dua orang yang menurut saya berkompeten, ada Insan R. Adiwibowo (@reksoadi)  yang backgroundnya memang peneliti dan Pribadi Prananta (pipis), salah satu orang kece yang bekerja di Dentsu (agency JKT48).

Berikut rekap #bincangminggu yang lalu:

Buat pemanasan #bincangminggu edisi ini bisa ngintip blognya @reksoadi; tuanganjil.wordpress.com, milik @pitra di http://media-ide.bajingloncat.com/2013/03/12/jkt48-fans/ dan milik @widiasmoro di http://www.widiasmoro.com/2012/06/18/jkt48-bila-agensi-iklan-menjadi-record-label/

Apa kesibukan @reksoadi sehari-hari ampe dia iseng banget bikin analisa ini itu tentang JKT 48. Cerita dikit mas :)

Saya masih peneliti magang di suatu universitas di Yogya. kebetulan tertarik pd JKT48 sejak setahun lalu.

Eh eh sebenarnya siapa aja sih fans dari JKT 48? Apa bedanya VOTA sama VVOTA?

VOTA dan VVOTA sebenarnya istilah turunan dari wota yang berarti idol otaku/idol geek. bisa juga diinterpretasikan sebagai Very Very Wota. Istilah ini muncul untuk memberikan penekanan pada orang-orang tertentu yang sangat fanatik dan/atau dinilai memiliki dedikasi lebih dalam fandom JKT48.

seberapa besar keterlibatan fans dalam konsep idol ini?

Saya kira keunggulan mereka yang pertama adalah core fans mereka adalah kelompok otaku. Keputusan A. Yasushi utk membuka teater AKB48 di Akihabara pertama kali adalah karena ia sadar bahwa kelompok demografi Jepang yang sanggup untuk menggelontorkan banyak uang demi hobi adalah kelompok ini. Otaku secara sederhana ditranslasikan ke dalam bahasa Inggris sebagai geek, yaitu orang-orang yang mendalami suatu hobi sampai pada tahap fanatik. Bagaimana ini berdampak dalam pembentukan fandom JKT48 di Indonesia? Pada dasarnya, appeal JKT48 lebih kuat diterima pada kelompok-kelompok pegiat hobi, seperti gamers, moviegoers, atau kelompok-kelompok hobi lainnya. Ini dikarenakan budaya pop Jepang mengakar cukup dalam pada game, anime, dan musik yg booming tahun 90-an, rasa nostalgia ini sendiri menjadi appeal, terutama pada kalangan berusia 20-an sampai 30-an. Dari sini pembentukan JKT48 menciptakan gelombang pertamanya dengan menggaet fans budaya pop Jepang di Indonesia. Daya tarik pertama dari JKT48 adalah mrk merupakan sister group pertama AKB48, idol group Jepang terkenal.Dari sini pembentukan JKT48 mnciptakan gelombang pertamanya dengan menggaet fans budaya pop Jepang. Akar fans ini ternyata berkaitan dengan kelompok-kelompok pegiat-pegiat kreatif yang aktif di jalur socmed dan strategi branding melalui socmed yang dilakukan manajemen JKT48 membantu terciptanya wave kedua yaitu penyebaran virus JKT48 via socmed. Ini terjadi pada awal 2012. Nah, basis core fans ini ternyata punya influence yang kuat. Ini alasan utama kenapa fandom JKT48 begitu organik. Ada sesuatu yang bisa dishare dengan menjadikan brand JKT48 sebagai bagian dari perbincangan.

Ada analisa sosiologis berkaitan dengan penjualan CD yang mencengangkan di era orang malas beli rilisan fisik?

Dari segi demografis, kelompok yang jadi sasaran pasar adalah kelompok eskapis yaitu kelas menengah perkotaan yang butuh pengalihan dari kehidupan yang tidak nyaman di kota besar. Kelompok ini mudah terkena appeal yang menawarkan fitur-fitur emotional engagement. Karenanya, JKT48 tidak menawarkan artis jadi tapi remaja-remaja yang minim pengalaman di dunia hiburan dan membeli produk-produk mereka. pada dasarnya, yang dinikmakti oleh fans JKT48 adalah experience. Siapa yang layak menjadi fans JKT48? Semua orang layak, karena JKT48 merupakan paket experience entertainment. JKT48 tidak bicara tentang ideologi kebudayaan dan seni yang wah dan berat. tapi memang menawarkan sebuah hiburan yang dangkal tapi dapat dinikmati semua orang tanpa pandang usia.

Analisa fase fandom yang kamu menarik sekali. mungkin ga fans yang terlanjur fanatik kembali ke fase awal?

Bisa aja. kalau memang dia sudah bosan. tapi dikarenakan mereka performers yang belum matang maka meninggalkan fandom JKT48 jadi cukup sulit karena berarti mengabaikan potential exciting experience.

Apa saja hal menarik yang kamu temukan berkenaan dengan perilaku VVOTA? Ceritain dong fakta-fakta uniknya!

Yang pertama adalah fanatisme sempit yang agresif. mereka biasanya akan mudah tersulut emosi hanya karena ada komentar negatif tentang JKT48 maupun member-membernya. kalau  Anda menemukan tipe fans yang seperti itu diamkan saja. Masih banyak fans yang berperilaku santun. Kedua, efek samping dari strategi marketing JKT48 di sini tuanganjil.wordpress.com/2013/07/09/is-

Paling sering saya temukan komentar kalau "Oom-oom yang suka JKT48 adalah pedofil”. Mungkin orang luar menganggapnya aneh, tapi seperti saya bilang JKT48 merupakan paket hiburan utk semua orang. Appealnya bukan hanya tubuh gadis remaja yang menari dan menyanyi tapi juga keseluruhan pengalaman hiburannya. Sederhananya, dalam suatu fandom yang besar, hadir berbagai macam karakter itu lazim, yang aneh-aneh banyak, tapi yang kretif juga banyak. tinggal pilih mau terlibat dengan fans yang mana.

Terimakasih banyak @reksoadi buat ngobrol serunya! Akan ada tulisan susulan hasil wawancara dengan @pipis. Ciao!




Foto by JKT48.com





Wednesday 18 December 2013

Mama yang Sederhana




Terinsipirasi dari video ini, saya menulis beberapa catatan tentang mama. Salah seorang yang mengenalkan aku pada dunia musik.

Dia mungkin orang terpolos yang pernah saya kenal. Tidak pernah punya asumsi buruk terhadap orang, being positive and take a lot things easy. She is my mom.

Mama memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya di SMA, dia mengalah pada sebuah kondisi lalu berjuang untuk bertahan dengan bekerja di salon. Banyak hal yang terjadi setelahnya. Sempat menjadi penyiar, model, figuran film dan penyanyi. Namun di masanya tidak mudah untuk menjadi seorang seniman, mungkin karena faktor keberuntungan yang belum berpihak. Mama lebih memilih untuk bekerja di salon, membuat orang merasa bahagia dengan berbagai perawatan yang ia tawarkan.

Lalu menikahlah dia dengan seorang pria yang baru saja lepas kuliah, ia kini menjadi bapak saya. Setelah beberapa tahun dari kelahiran saya, mereka memutuskan untuk pindah kota. Mama berjuang seorang diri di kota yang benar-benar baru bagi dia. Lahirlah adik saya dan setahun kemudian lahir adik saya yang bungsu.
Mama mengurus satu orang balita, satu orang batita dan bayi. Dia sangat kuat. Tidak pernah ada pembantu yang bertahan lebih dari 3 bulan karena mama merasa semua hal ini bisa dikerjakannya sendiri dan pembantu itu tidak lebih dari sekedar membebani.

Sayangnya mama tidak suka membaca, ia lebih suka bercerita dan menonton acara gosip. Di mata saya mama bisa dijadikan ensiklopedia gosip nasional Indonesia dari era ke era. Kadang saya tidak begitu peduli namun akhirnya tahu juga karena mama dengan rajinnya memberi asupan berita tak bergizi itu pada saya, setiap hari.

Sampai akhirnya keadaan keluarga kami kurang membaik, bapak pensiun muda dan kami bersikap positif, semuanya akan baik-baik saja karena tiap akhir pekan kita masih bisa menikmati bakso dan mie ayam bersama. Tapi hal serupa tidak terjadi pada mama, ia harus mengatur biaya rumah tangga seefisien mungkin. Lalu kami mencoba berbagai usaha yang tidak berujung pada kesuksesan.

Mama tetap positif, ia selalu menyemangati bapak sampai keadaan kami membaik. Bapak menemukan hidupnya kembali dengan wiraswasta jual beli mobil bekas. Mama keliling komplek untuk lulur dan facial, sisa keterampilannya di salon masih tersimpan rapi.

Kita masih bisa bersuka ria menjadi sebuah keluarga yang bahagia. Liburan di saat lebaran, pulang kampung ke Pekalongan atau setiap akhir pekan makan bakso dan mie ayam, seperti ritual keluarga ini.
Lalu saya kuliah dan harus jauh dari mama dan bapak. Mama sering kangen, tapi saya terlalu sibuk belajar dan bekerja. Belum lagi masuk babak percintaan, makin tidak punya waktu untuk mama.
Suatu hari adik saya mengabari mama sakit komplikasi. Perasaan saya campur aduk, orang yang selalu bahagia kini sakit. Beliau pun divonis diabetes oleh dokter, mama harus jaga makanan. Tidak boleh banyak pikiran, itu bisa bikin kadar gulanya tinggi.

Hebatnya mama, ia bisa bertahan dengan sifat riangnya. Melewati semua penyakitnya dan tetap sehat. Saat saya selesai kuliah dan pindah ke Jakarta, hubungan kami makin membaik. Saya lebih punya banyak waktu dan menyempatkan menelpon mama di saat senggang.

Mama bahagia saya bisa bepergian keliling Indonesia. Saya selalu menyempatkan menelpon dia dari ujung Indonesia atau dari hutan di mana saya tinggal sebentar.

Mama selalu bahagia setiap saya ceritakan rincian bepergian. Ya, karena ia tidak pernah bepergian. Mama hidup bersama tv rumah, bapak dan tetangga. Terkadang saya sangat rindu tinggal bersama mama, menegurnya karena beberapa keteledoran atau memuji masakannya karena paksaan darinya yang selalu haus pujian.

Mama sangat ingin saya menikah cepat, dari usia 24 tahun, beliau sudah mencita-citakan itu. Saya seringkali tertekan dan membuat jarak dengannya. Tapi semakin dewasa makin mengertilah saya. Mama ingin anak perempuan satu-satunya tidak berjuang sendiri.

Cita-cita saya ingin mama bahagia dan selalu mempunyai momen manis bersama saya. Dia jarang bepergian, saya ingin sekali mengajak ia keliling Indonesia lalu berkunjung ke beberapa negara tetangga.
Double date honeymoon mungkin. Saya tahu mereka sampai saat ini belum pernah bulan madu. Kemarin saya merencanakan ini bersama calon suami saya dan ia setuju. Yeay!

Saat teman-teman saya bercerita tentang mamanya yang superhebat, karier bersinar, punya banyak resep masakan, bisa membatik dan merajut.

Saya punya mama yang sangat sederhana, bisa membuat semua orang sekelilingnya bahagia, tanpa dia berbuat apa-apa. Hanya karena ia ada.

I love you, Mama.
Selamat hari Ibu.



Monday 2 December 2013

Musisi dan Kreativitas ala @i_frank




Hasil ber- #bincangminggu dengan bang Pepeng ( Naif dan Raksasa Band) mengenai Musisi dan Kreativitas. Bisa di track dari akun saya (@badutromantis), bang Pepeng (@i_frank) dengan tagar #bincangminggu.

Selain bermusik bang Pepeng juga bikin serial komik dengan judul Komik Naif yang sudah edar dari tahun 2010. Berikut saya rekap hasil ngobrol seru bareng bang Pepeng di sini:

Bang, bagaimana cara menggali sisi kreativitas musisi agar dapat berkarya tanpa menggadaikan idealismenya? 

Menurut saya, dalam berkarya itu (apapun bentuk karya seninya) idealnya memang nggak dibatasi apapun. Tapi pada kenyataannya, seni butuh apresiasi. Itulah yang membuat otak si seniman jadi mikir. Seniman pengen diapresiasi. Semakin diapresiasi, karyanya semakin ngetop. Semakin top pula nama si seniman. Yang nggak kuat iman, tergoda oleh fortune and fame, si musisi/seniman akan nggak tulus lagi dalam berkarya. Ketidaktulusan dalam berkarya itu yang sebaiknya dihindari oleh sorang seniman. Bikin kita suka dengan karya kita. Setelah itu orang lain akan mengikuti. Itu kunci sukses sebuah karya seni, masalah banyak sedikitnya yang suka karya kita, itu sebaiknya jangan jadi beban pikiran kita sebagai seniman. Makanya seniman butuh manajer. Semua seniman butuh manajer. Untuk memikirkan bisnis. Biar manajer yg mikir bisnis, si seniman tetap fokus dengan berkarya dan berkarya dan berkarya... Itu ideal! Tapi, memang. Musisi/seniman pd nyatanya sering galau. Mau laku tp agak melenceng, atau idealis tp gak laku.

Banyak pihak yang berkaitan dengan penciptaan karya. Setelah tenar ia akan semakin banyak tuntutan. Bagaimana abang sama temen-temen band bisa menemukan celah untuk tetap berkreasi bebas di antara banyak tuntutan tersebut?

Salah satu trik: bikin identitas ganda. Seperti yang saya lakukan. @Naifband & @raksasaband adalah 2 genre yg beda. Diharapkan 2 identitas dalam bermusik seperti saya di @Naifband & @raksasaband bisa memuaskan saya dalam bermusik. Syukur-syukur kalo ternyata semua alter ego kita bisa membawa kesuksesan. Itu berkah! Begitu terjun ke industri, wajar sekali akan ada tuntutan. Dan seringkali bertolak belakang dengan kemauan kita. Karena itu seniman & manajer harus bisa bekerjasama. Manajer harus bisa menjadi mediator antara seni dengan bisnis. Kalau manajer udah bisa menengahi kepentingan industri dengan seniman, semua akan baik-baik aja. Memang akan butuh kesabaran. Baik dari sisi si seniman maupun manajer. Semua demi kebaikan bersama. Manajer benar-benar harus tau apa yang diinginkan si seniman. Seniman harus sadar diri bahwa industri itu penuh tuntutan. Menurut saya @Naifband itu beruntung. Kami bisa bermain musik dengan fun tapi alhamdulillah disukai orang. Walau @Naifband nggak pernah jadi band jutaan kopi. Hahaha! Tapi saya akui, kami beruntung di industri ini.

Lepas dari urusan bermusik. Kreativitas seringkali dibutuhkan oleh musisi. Kamu ngapain bang kalau lagi ngerasa ga kreatif?

Kalo lagi nggak kreatif? Ya nikmati aja masa-masa nggak kreatif kita! Bermalas-malasan. Do something fun.

Bang, kasih tips dong utk musisi-musisi yg merasa keberuntungannya mentok biar ga menyerah dan dapet pencerahan?

Jangan pernah berharap untuk beruntung. Keberuntungan itu cuma Tuhan yang berhak ngasih. Kita harus terus berusaha. Tips sukses seniman? Wuih! Susah ngejawabnya.Tapi, begini nih... Apa sih arti "sukses"? "Sukses" adalah posisi ketika kita berhasil mencapai target kita. Kesuksesan tiap orang nggak bisa disamain. Lo memilih jalur musik yang nggak mainstream? Berarti elo juga harus udah tau tingkat kesuksesan elo seberapa. Kalo jalur nggak mainstream yang lo pilih itu ternyata bisa disukai banyak orang. Itu bonus! Syukurilah! Daripada membebani pikiran kita untuk pengen ngetop, mending manfaatkan komunitas yang setia dengan kita. Bila kita bisa asik sama komunitas kita, dan akhirnya semua bisa saling mengisi, itu arti sukses sebenarnya.

Pertanyaan terakhir bang. Menanggapi keberadaan Korean Wave music, apa yang mesti dilakukan oleh musisi Indonesia untuk gempur balik mereka? Karena sesungguhnya kita memiliki amunisi gempur negara2 maju dengan musisi Indonesia yang berpotensi luar biasa. Apa formula kreatif yang sebaiknya dilakukan oleh para musisi kita untuk unjuk gigi?

Korean Wave... K-Pop. Itu trend. Seperti halnya dulu trend musik ini-itu. Nggak usah terlalu dipikirin. Saya percaya sekali musik Indonesia itu keren. Bukan cuma seniman musik. Semua seniman Indonesia keren! Yang lemah di kita bangsa Indonesia ini adalah masalah manajemen. Itu terbukti banget di mana-mana. Masalah dukungan pemerintah, itu memang penting. Tapi yang paling pertama harus diperhatikan adalah manajemen. Seniman masa kini harus ngerti soal bisnis, harus ngerti soal hukum. Nggak perlu ngelotok, cukup ngerti aja. Semua yang dilakukan para musisi sekarang untuk memajukan bangsa sebetulnya udah oke banget. Bila didukung oleh manajemen dan bisnis yang rapih, plus support dari publik, semua seniman kita akan jaya. Saya percaya musisi kita, seniman kita, semua akan maju pd saatnya nanti. Cuma perlu sabar, banyak belajar. Stay independent... Jangan malas dan tergantung sama orang lain. Buka pikiran, buka wawasan.



Itu dia hasil #bincangminggu bareng Bang Pepeng. Asyik yah. Jadi musisi itu harus penuh strategi dan perencanaan matang dari sisi manajemen dan pengelolaan ekspektasi. Lalu? Sisanya tinggal berkarya sebaik mungkin. Tetap semangat!

J-Music LAB di Indonesia

Hai teman-teman, saya bekerja selama satu bulan di bawah RIAJ (Recording Industry Association Japan) dan Sony Music untuk membuat acara J-Music LAB di Jakarta. Acaranya beragam, intinya mereka ingin melakukan agresi terhadap Korean Wave music dan voila, sudah berlangsung selama dua minggu dan acara selalu ramai.

Yang menyenangkan lagi, musisi-musisi Jepang yang datang ke Indonesia begitu terbuka dan menyenangkan, banyak dari mereka yang masih bernaung di bawah indie label.

So, saya menawarkan teman-teman untuk membawa CD nya, siapa tahu berminat untuk saya sampaikan langsung pada berbagai label indie Jepang dan musisi-musisi Jepang. Siapa tau ada kolaborasi menarik ataupun keberuntungan yang bisa terjadi.

Saya lampirkan e-flyernya. Cari saja saya saat datang ke J-Music LAB and bring your CD for them. Cheers ^^