Di #bincangminggu edisi 10 Februari 2013, saya memilih Navicula untuk menjadi bintang tamu karena sesuai dengan tema yang diangkat, Saat Musisi Menjadi Media.
Mengapa Navicula?
Navicula dengan sejuta semangatnya mampu menciptakan dan menyampaikan pesan perubahan.
Liriknya yang identik dengan isu-isu lingkungan mampu menggugah banyak orang untuk lebih peduli terhadap keadaan saat ini.
Liriknya yang identik dengan isu-isu lingkungan mampu menggugah banyak orang untuk lebih peduli terhadap keadaan saat ini.
Navicula memiliki berbagai kanal media sosial yang dikelola secara baik. Mereka mampu menyebarkan pengaruhnya dengan kemasan konten yang menarik.
Tampilan depan website tidak banyak warna, hanya dominasi hitam dan putih membuat saya betah berdiam di sini berlama-lama. Warna dasar putih untuk kolom teks memudahkan kita untuk membaca dengan nyaman. Konten yang terdiri dari news, gigs, profile, navictivism, media, music, shop tersaji secara minimalis, membuat pembaca mudah dalam melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.
Navicula mencantumkan sebuah konten khusus yaitu, navictivism. Itu adalah tempat segala informasi mengenai aktivitas kepedulian dari Navicula. Beragam aktivitas yang mendukung upaya penyelamatan lingkungan dan beberapa kampanye yang dilakukan oleh Navicula berkolaborasi bersama pihak yang kompeten di bidang lingkungan.
Follow akunnya dan rasakan suasana yang begitu akrab. Navicula membuat penggemarnya merasa dekat dengan mereka. Sapaan hangat dan beberapa gimmick yang rutin dilakukan untuk berinteraksi dengan para followers.
Kunci dalam mengelola media sosial yang baik adalah komitmen dan konsisten. Navicula mampu melakukan keduanya. Kegiatan online dan offline yang tersinergi bisa kita lihat di Youtube mereka. Rekam jejak yang rapi sebagai upaya pendokumentasian perjalanan dan aktivitas bermusik Navicula.
Simak pula kanal media sosial lainnya milik Navicula:
- Myspace
- Flickr
- Facebook
Itu dia sedikit ulasan mengenai Navicula dan media sosial. Selamat menikmati #bincangminggu. Cheers!
Sumber foto: website Navicula
Di indonesia eksistensi grup musik kurang diapresiasi karenakbnykan pendengar lebih di aliran mainstream.. industri musik bagi band seperti navicula jadi lebih segmented bagi komunitas tertentu.... perlu idealis dan konsistensi yg kuat agar mereka tetap survive ... just my point of view
ReplyDelete