Terinsipirasi dari video ini, saya menulis beberapa catatan tentang mama. Salah seorang yang mengenalkan aku pada dunia musik.
Dia mungkin orang terpolos yang pernah saya kenal. Tidak
pernah punya asumsi buruk terhadap orang, being positive and take a lot things
easy. She is my mom.
Mama memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya di SMA,
dia mengalah pada sebuah kondisi lalu berjuang untuk bertahan dengan bekerja di
salon. Banyak hal yang terjadi setelahnya. Sempat menjadi penyiar, model,
figuran film dan penyanyi. Namun di masanya tidak mudah untuk menjadi seorang
seniman, mungkin karena faktor keberuntungan yang belum berpihak. Mama lebih
memilih untuk bekerja di salon, membuat orang merasa bahagia dengan berbagai
perawatan yang ia tawarkan.
Lalu menikahlah dia dengan seorang pria yang baru saja lepas
kuliah, ia kini menjadi bapak saya. Setelah beberapa tahun dari kelahiran saya,
mereka memutuskan untuk pindah kota. Mama berjuang seorang diri di kota yang
benar-benar baru bagi dia. Lahirlah adik saya dan setahun kemudian lahir adik
saya yang bungsu.
Mama mengurus satu orang balita, satu orang batita dan bayi.
Dia sangat kuat. Tidak pernah ada pembantu yang bertahan lebih dari 3 bulan
karena mama merasa semua hal ini bisa dikerjakannya sendiri dan pembantu itu
tidak lebih dari sekedar membebani.
Sayangnya mama tidak suka membaca, ia lebih suka bercerita
dan menonton acara gosip. Di mata saya mama bisa dijadikan ensiklopedia gosip
nasional Indonesia dari era ke era. Kadang saya tidak begitu peduli namun akhirnya
tahu juga karena mama dengan rajinnya memberi asupan berita tak bergizi itu
pada saya, setiap hari.
Sampai akhirnya keadaan keluarga kami kurang membaik, bapak
pensiun muda dan kami bersikap positif, semuanya akan baik-baik saja karena
tiap akhir pekan kita masih bisa menikmati bakso dan mie ayam bersama. Tapi hal
serupa tidak terjadi pada mama, ia harus mengatur biaya rumah tangga seefisien
mungkin. Lalu kami mencoba berbagai usaha yang tidak berujung pada kesuksesan.
Mama tetap positif, ia selalu menyemangati bapak sampai
keadaan kami membaik. Bapak menemukan hidupnya kembali dengan wiraswasta jual
beli mobil bekas. Mama keliling komplek untuk lulur dan facial, sisa
keterampilannya di salon masih tersimpan rapi.
Kita masih bisa bersuka ria menjadi sebuah keluarga yang
bahagia. Liburan di saat lebaran, pulang kampung ke Pekalongan atau setiap
akhir pekan makan bakso dan mie ayam, seperti ritual keluarga ini.
Lalu saya kuliah dan harus jauh dari mama dan bapak. Mama
sering kangen, tapi saya terlalu sibuk belajar dan bekerja. Belum lagi masuk
babak percintaan, makin tidak punya waktu untuk mama.
Suatu hari adik saya mengabari mama sakit komplikasi.
Perasaan saya campur aduk, orang yang selalu bahagia kini sakit. Beliau pun
divonis diabetes oleh dokter, mama harus jaga makanan. Tidak boleh banyak
pikiran, itu bisa bikin kadar gulanya tinggi.
Hebatnya mama, ia bisa bertahan dengan sifat riangnya. Melewati
semua penyakitnya dan tetap sehat. Saat saya selesai kuliah dan pindah ke
Jakarta, hubungan kami makin membaik. Saya lebih punya banyak waktu dan
menyempatkan menelpon mama di saat senggang.
Mama bahagia saya bisa bepergian keliling Indonesia. Saya
selalu menyempatkan menelpon dia dari ujung Indonesia atau dari hutan di mana
saya tinggal sebentar.
Mama selalu bahagia setiap saya ceritakan rincian bepergian.
Ya, karena ia tidak pernah bepergian. Mama hidup bersama tv rumah, bapak dan
tetangga. Terkadang saya sangat rindu tinggal bersama mama, menegurnya karena
beberapa keteledoran atau memuji masakannya karena paksaan darinya yang selalu
haus pujian.
Mama sangat ingin saya menikah cepat, dari usia 24 tahun,
beliau sudah mencita-citakan itu. Saya seringkali tertekan dan membuat jarak
dengannya. Tapi semakin dewasa makin mengertilah saya. Mama ingin anak
perempuan satu-satunya tidak berjuang sendiri.
Cita-cita saya ingin mama bahagia dan selalu mempunyai momen
manis bersama saya. Dia jarang bepergian, saya ingin sekali mengajak ia
keliling Indonesia lalu berkunjung ke beberapa negara tetangga.
Double date honeymoon mungkin. Saya tahu mereka sampai saat
ini belum pernah bulan madu. Kemarin saya merencanakan ini bersama calon suami
saya dan ia setuju. Yeay!
Saat teman-teman saya bercerita tentang mamanya yang
superhebat, karier bersinar, punya banyak resep masakan, bisa membatik dan
merajut.
Saya punya mama yang sangat sederhana, bisa membuat semua
orang sekelilingnya bahagia, tanpa dia berbuat apa-apa. Hanya karena ia ada.
I love you, Mama.
Selamat hari Ibu.
No comments:
Post a Comment