Album Paquita bertajuk Asa, mengingatkan saya pada Jingga, band one hits wonder, Tentang Aku, duo Fe dan Therry.
Kesulitan musisi mengaransemen lagu yang pernah hits di jamannya, bisa dilewati Paquita dengan mulus. Beberapa lagu bisa dilepaskan karakternya dari musisi yang dulu mempopulerkan lagu tersebut, salah satunya karena suara Paquita yang khas.
Salut atas kerja keras Shanda Drew dan Aqi Alexa yang mengerjakan aransemen dan produksi album ini. Garapannya rinci, ambience dalam setiap lagu kuat.
Pemilihan lagunya juga pas dengan pembawaan karakter Paquita yang tegas dan santai, dari keseluruhan saya sangat suka Melati Putihnya GSP. Tika Bisono berhasil mempopulerkan lagu ini dengan cantiknya, ternyata Paquita tidak kalah cantiknya, nuansa triphop plus sentuhan etnik kental di lagu ini.
Nuansa ala Portishead, sampling manis porsi tepat, membuat lagu-lagu di album ini tidak kalah manis dengan nuansa dreampop sedikit dramatis.
Album ini layak simak, hampir menuju nilai yang sangat memuaskan, terlebih karena keterlibatan Indra Lesmana di album Asa ini. Album ini membunuh stigma awam, kalau musik elektro itu njelimet dan tidak ramah telinga.
Menurut saya elektro bukan musik musiman yang lekang waktu.
Salam sejuk untuk Satriawan Wiguna, dengan cantiknya memberi warna unik di Dalam Kelembutan Pagi. Melodi dari piano elektriknya patut diacungi 4 jempol.
Terimakasih Paquita Widjaya, masih banyak Asa yang tersisa.
No comments:
Post a Comment