Monday 22 July 2013

Musik Untuk Anak


Tulisan ini lahir dari hasil obrolan #BincangMinggu bersama kak Adoy, gitaris Bonita and the hus BAND mengenai Musik Bagi Anak.

Obrolan yang seru dan membuka wawasan kita tentang Musik Bagi Anak. Kak Adoy menekankan dulu di awal kalau orangtua haruslah mengerti lebih dahulu apa itu musik bagi anak.
Musik bagi anak adalah musik yang dimainkan oleh anak dan/atau musik yang ditampilkan untuk kebutuhan anak


Bermusik sendiri bentuknya sangatlah beragam: membuat, menampilkan, menyimak, mendokumentasikan, dan lainnya. Dengan banyaknya ragam aktivitas musik anak, kita sadar satu hal, musik/lagu untuk anak (diTV) bukanlah satu-satunya dalam dunia musik anak. Bisa jadi kita terlalu membatasi pengetahuan kita tentang musik/lagu anak sebatas rekaman audio dalam bentuk cd/ siaran tv/ radio saja. Padahal anak-anak secara natural BUTUH mengeksplorasi dunia sekitarnya. Pengalaman aktual bermusik sangat mereka senangi. Bermain-main dengan bunyi, bernyanyi untuk permainan, bernyanyi bersama teman-teman & orangtua adalah beberapa pengalaman aktual musik anak.

Anak-anak bisa dikatakan 'addict' pada TV, tapi jika ada pilihan aktivitas aktual bermusik apalagi bersama orangtua, maka mereka akan memilih yang aktual. Membiasakan berkegiatan musik aktual dengan anak dalam keluarga akan membantu anak & orangtua mendapat pengalaman yang kaya akan musik: bunyi-bunyi aktual relatif bisa disesuaikan dan adanya kedekatan rasa.

Orangtua akan terbantu dalam bentuk kontrol yang lebih kuat terhadap konten yang ingin disampaikan dan memperoleh waktu bersama anak. Namun pertanyaan dan keraguannya adalah sempat atau tidak dan mampu atau tidak orang tua berkegiatan musik dengan anak?

Jawabannya adalah disempatkan dan jangan menjadi terintimidasi dengan kegiatan musikal itu mesti orangtua yang jago bermusik dan mengerti musik dalam takaran budaya populer. Tidak seperti itu. Percayalah anak-anak pasti senang dengan berkegiatan bersama orangtuanya. THEY REALLY DO!

Buatlah suasana anak-anak seperti bermain karena itu adalah cara utama mereka belajar. Perkaya juga dengan bahasa. Musik dan bahasa punya banyak sekali kesamaan. Jika orangtua melakukan pendekatan musik dan bahasa secara 'saling'. Maka anak-anak akan lebih mudah berkembang di kedua bidang tersebut.
Lalu perbanyak waktu bermusik bersama anak-anak. Banyak media yang bisa digunakan (selain televisi). Beberapa media antara lain: lagu folk/anak-anak warisan orangtua kita (lisan), permainan-permainan yang menggunakan lagu dan alat-alat musik sederhana.

Pendekatan secara komunitas pun dapat dicoba, seperti kata pepatah; “"It takes a village to raise a child”. Ajaklah teman yang bisa bermain musik (pasti punya) ke rumah, buatlah konser keluarga yang sederhana saja.

Musik di TV dan internet bisa membantu kegiatan bermusik anak, tapi yang jauh lebih kuat pengaruhnya adalah pengalaman aktual dan role model dari orangtua. Lagu untuk anak terlalu mulia untuk terlibat dalam scene industri musik sekarang. Lagu anak terlalu mulia untuk terlibat lebih dalam ke scene industri musik karena lagu anak lebih butuh dialami secara aktual oleh anak dan tidak membutuhkan banyak perantara (media). Lagu warisan orang tua dan para guru tidak akan habis untuk anak-anak. Kanal media sosial sekaran ini bisa sangat membantu orangtua untuk mencari lagu anak yang tepat.

Cukup banyak pemusik, pemerhati musik, pemerhati pendidikan anak yang berbagi infonya di media sosial termasuk membuat website-website yang menarik dikunjungi oleh orangtua; , pelanginada.com , lagu2anak.blogspot.com , pbadi.wordpress.com, Marinyanyi.com, diatasratarata.com dan masih banyak lagi.

Mari  sempatkan memberi ritual musik pada anak dan percayalah perubahan besar akan datang dari hal kecil yang menyenangkan.







Sumber foto: musikgank.com 



Saturday 20 July 2013

Ritual Musikal Bagi Anak

Berawal dari undangan untuk mengisi sebuah diskusi di UNJ mengenai “Lagu Anak di Indonesia”, saya mulai mencari tau dan menggali apa saja sih lagu yang disukai oleh anak-anak.



  Dari hasil diskusi banyak fakta-fakta unik yang sudah menjadi rahasia umum bagi kita, anak-anak seringkali menyanyikan lagu cinta yang sebenarnya bukan diperuntukan pada mereka.




  Di era masa kanak-kanak saya, sekitar tahun 98an. Masih banyak sekali pilihan lagu anak yang memang hits dan seringkali saya dan teman-teman senandungkan di masa itu. Sebut saja Sherina, Trio Kwek Kwek, Joshua, Bondan Prakoso dan yang lebih senior lagi, Enno Lerian.

  Sekarang siapakah pengganti mereka? Apakah para Idola Cilik dan AFI Junior berhasil mengalihkan perhatian anak-anak untuk tidak menyanyi cinta miliknya orang dewasa?

  Dulu acara musik seperti Dashyat, Dering, Inbox dan lainnya tidak sebanyak sekarang. Kini acara musik pagi pasti ada di setiap stasiun TV begitu pula siaran radio tidak seriuh ini. Tapi apakah orangtua dapat disalahkan atas fenomena menarik ini? Jujur saya pun dari kecil sudah mendengarkan lagu-lagu orang dewasa dan menyanyikannya kembali. Ya tentu saja karena bapak saya tiap hari mendengarkan lagu-lagu tersebut.

  Tidak ada yang salah bila anak-anak mendengarkan dan menyanyikan lagu orang dewasa, asalkan bukan lirik lagu yang keblinger dan asal jeplak  seperti lagu “Dikobel-kobel atau Cinta Satu Malam”.

  Orangtua yang tidak punya banyak waktu untuk mengontrol lagu apa yang didengarkan oleh anaknya sebenarnya bisa mencari cara jitu agar anak bisa mengerti mana lagu yang memang layak didengar atau tidak. Saya menyebutnya dengan ritual musikal. Dengan kondisi media yang tidak menfilter secara baik, tayangan untuk anak atau bukan di waktu yang tepat atau tidak. Kecil kemungkinan untuk anak tidak mendengarkan lagu dewasa. Namun orang tua memiliki kesempatan untuk mengenalkan pada anak-anak lagu keren versi mereka.

  Ya. Ada kesepakatan di antara anak dan orangtua untuk menentukan lagu keren versi mereka, bisa dipilih itu lagu berdasarkan genre, lirik atau tempo. Luangkan waktu seminggu sekali untuk memilih lagu dan memainkannya bersama. Nah setelah itu orangtua bisa menyelipkan beberapa lagu anak yang keren. Memang ada? Banyak.

  Beberapa project dan band keren bisa menjadi pilihan orangtua. Mungkin mereka belum diekspos terlalu banyak oleh media, dari sinilah anak-anak bisa melihat sisi lain dan diberi pilihan untuk musik lebih luas.
Beberapa project dan band keren yang bisa menjadi rekomendasi:

-  Marinyanyi.com

Sebuah platform yang dibuat untuk anak-anak Indonesia. Pilihan lagu sederhana yang dekat dengan keseharian anak-anak bisa didengar dan diunduh. Orangtua dan anak pun bisa membuat lagu serupa dan mengunggahnya di sini.

 - Atas Rata-Rata

Sebuah project dari Erwin Gutawa dan Gita Gutawa yang mewadahi dan memberikan sarana bagi anak-anak Indonesia yang memiliki talenta luar biasa di bidang tarik suara.
Ratusan anak berbakat dari berbagai kota diaudisi dan akhirnya terkumpullah 13 orang anak yang memiliki karakter kuat, musikalitas tinggi dan teknik bernyanyi yang baik. Anak-anak terpilih ini kemudian dibuatkan sebuah konsep album yang menonjolkan semua kemampuan mereka. Album ini terdiri dari berbagai macam genre. Di Atas Rata-Rata generasi 1 sudah rilis. Bisa diintip siapa saja anak-anak hebat itu, di sini.

 -   Popzzle

  Project ini dimulai oleh Willy Priyoko dan Renny Siregar pada tanggal 19 Februari 2011. Popzzle dibentuk menjadi pop group yang menyanyikan lagu anak-anak dengan talent remaja. Dari audisi lolos sebelas talent dengan kemampuan luar biasa. Selama tiga minggu, sebelas orang ini menjalani proses workshop untuk pengembangan kemampuan menyanyi solo/grup, koreografi, pengenalan dunia anak, dan pengembangan mental. Kini Popzzle memiliki satu album yang merupakan tribute untuk ibu Sud.

- pedulimusikanak.com

  Gerakan Peduli Musik Anak ini telah menyebarkan CD lagu anak-anak yang sudah digarap oleh beberapa musisi (salah satunya Adoynya  Bonita and The HUSband) sebanyak 2000 keping CD.
Lagu-lagu di dalamnya bagus banget. Banyak ide keren dan rencana-rencana besar untuk pendidikan musik pada anak. Karina Adistiana, psikolog yang juga pencetus gerakan ini sempat menuliskan beberapa idenya di sini

 - We Love ABC

  Ricky Virgana, personil band pop asal Jakarta White Shoes and The Couples Company membuat sebuah band bersama anak-anaknya dengan mencover berbagai lagu. Ini salah satu cover mereka yang paling saya suka:

Modern Nature – Sondre Lerche




Ini baru sebagian yang terbaik saja. Masih banyak sekali musik bagus yang layak dengar untuk anak. Permasalahannya cuma satu. Orangtua punya cukup waktu tidak untuk melakukan ritual musikal ini?






sumber foto: http://torslundekirke.skysite.dk/?side=182208

Demi Metallica

  Berawal dari ide seorang fans Metallica yang menjual souncardnya untuk modal beli tiket konser, muncullah tagar #DemiMetallica di Twitter. Saat itu Adityo Pratomo a.k.a @kotakmakan berasumsi pasti banyak fans Metallica yang ingin nonton konsernya tapi ga punya uang atau belum ada rezeki lebih untuk beli tiket seperti nasibnya sekarang ini. Maka dia iseng bikin tagar #DemiMetallica untuk orang-orang yang ingin menjual asetnya sebagai modal beli tiket.

  Awalnya pemilik akun yang ingin berjualan cukup menyertakan tagar tapi sekarang @kotakmakan membuatkan satu akun khusus untuk memfasilitasi transaksi mereka. Akun yang bernama @DemiMetallica ini berfollowers hampir 1500-an padahal belum genap satu bulan. Ini adalah wadah iklan baris paling tepat. Twitter lebih mudah diakses, tinggal upload barang, mention @DemiMetallica untuk kemudian diretweet lalu bila jodoh bisa mendapatkan pembeli.

  Keriuhan di media sosial tidak lepas dari campur tangan Arian 13 (vokalis Seringai) dan Wendi Putranto (Executive Editor Rolling Stone Indonesia website), barang-barang bagus yang berkeliaran dengan tagar #DemiMetallica beberapa kali dretweet oleh mereka.

   Minggu kemarin saya sempat mengajak @kotakmakan menjadi narasumber #bincangminggu. Ada beberapa hal yang menarik di fenomena #DemiMetallica ini, antusiasme begitu besar hingga ha-hal unik yang diperjualbelikan di sini, misalnya ada yang yang serius tapi bercanda mau jual diri sampai tergila ada yang mencoba menjual keris warisan dan yang termahal adalah yang mencoba jual tanahnya.

   @kotakmakan berpendapat Ini bukan cuma sekedar iklan baris, tapi juga ada cerita yang bisa bikin orang empati sama alasan orang jual/beli. Dan yang paling hebat adalah orang-orang yang berinteraksi di @DemiMetallica. Mereka punya sense komunitas yang kuat. Memang fanatisme terhadap metalhead pasti akan luar biasa, niat yang tadinya cuma kasih fasilitas interaksi bisa jadi antusiasme yang sebesar ini.


  Tanggal 21 Juli nanti, @DemiMetallica akan mengadakan meet up di Borneo Beerhouse, Jeruk Purut. Buat teman-teman yang ada di sekitaran Jakarta boleh banget loh untuk gabung, mau bawa barangnya atau sekedar lihat-lihat siapa tau ada baju kece lalu kepincut.