Friday 20 April 2012

Fans Adalah Friends

“Gila gue suka band ini, lagunya enak, performnya keren.”



     Setelah statement itu keluar kemudian ada keinginan untuk mengetahui band itu lebih dalam, mencari tahu kapan mereka manggung dan tanpa sadar mempromosikan kalau band itu keren. Itu sudah termasuk dalam gejala-gejala seseorang telah menjadi fans sebuah band.

    Lalu bagaimana seharusnya sebuah band tanggap dalam menanggapi hal ini. Karena dalam beberapa hal fans itu bisa menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah band. Dalam kondisi musik Indonesia yang tidak bisa diharapkan lagi pada penjualan fisik, fans mempunyai pengaruh penting untuk eksistensi band. Malah band yang mempunyai motivasi berkarya untuk diapresiasi, sudah tentu sangat memerlukan fans yang loyal.

     Fans tidak akan muncul tanpa adanya karya berkualitas dari band. Begitu pula band tidak akan bertahan lama bila tidak mempunyai fans yang berkualitas. Keduanya akan bersinergi dan pada akhirnya fans tidak akan ada, tergantikan dengan istilah friends, jarak antara band dan fans menjadi lebur. Semuanya teman. Strategi untuk sebuah band baru agar bisa mendapatkan fans yang friend-able:
  • Mempunyai karya yang berkualitas dan manager keren
  • Manager keren bertugas untuk me-maintenance fans dan menyiapkan sejak awal piranti-piranti media sosial sebagai kanal bertemunya para fans 
  • Mempunyai karakter kuat dalam pemilihan kostum dan konsep panggung
  • Kanal media sosial yang dimiliki oleh band dibuat seinteraktif mungkin dan mobile friendly
  • Membuat kegiatan rutin seperti arisan atau nge-jam bareng, band Mocca punya kegiatan regular untuk fansnya, Swinging Friends. Acara tersebut didekasikan internal untuk Mocca dan fans, namanya Secret Show. Sebuah perform sederhana namun rahasia dan intim
  • Jika dalam beberapa waktu sudah ditemukan sekiranya satu atau dua orang yang konsisten ada setiap kali band manggung dan orang tersebut dirasa berkompeten untuk gabung dengan manajemen band. Pinanglah ia menjadi coordinator fans. Itu sebagai motivasi baginya, diberi kepercayaan lebih.
  • Bila band sudah menghasilkan pemasukan dari manggung atau merchandise, bisa disisihkan untuk membayar coordinator fans sekalian mengelola kanal media sosial serta membuat event-event kecil-kecilan untuk para fans. 
  • Berikan keistimewaan (privileges) khusus untuk fans, semacam memberikan info jadwal manggung pertama kali pada mereka, untuk event besar memesankan tiket presale bagi yang berminat, bila perlu adakan muktamar fans setahun sekali untuk menampung ide-ide brilian mereka. 
  • Sewa atau tetapkan satu tempat sebagai basecamp dimana fans dan band bisa berbaur di situ seperti teman biasa. Semuanya akan melalui sebuah proses penyesuaian, jangan segan-segan untuk berdiskusi dengan band yang lebih berpengalaman. 
Fans adalah friends, jarak hanya ada di atas panggung bukan di bawah panggung. Tanpa mereka band tidak berarti apa-apa. Penyelenggara event pun pada akhirnya akan mengundang band yang mempunyai fans banyak sebagai pengisi acaranya. Keberadaan fans pun akan berpengaruh pada penjualan fisik.Tidak percaya? Silakan coba.

No comments:

Post a Comment